Mesir adalah suatu tempat untuk Nafi' bin Nurmuz dalam mensyiarkan ilmu-ilmunya pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz disaat sang khalifah mengirimnya ke mesir. |
Nafi’ lengkapnya bernama
Nafi’ bin Nurmuz (ada yang mengatakan bin Kuwas), seorang ahli fiqih. Nama
julukannya adalah “Abu Abdillah Al-Madini”. Abdullah bin Umar menemukannya
dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafi’ terhadap ilmu dan selalu
menyiapkan diri dengan baik untuk meriwaytkan hadits.
Ia berkata : “Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada kita dengan Nafi’”.
Nafi’ benar-benar ikhlas
dalam berkhidmat kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun. Sebagian ulama
berpendapat bahwa Nafi’ berasal dari Naisabur. Sedangkan ulama lain mengatakan
ia dari Kabul. Adapun menurut Yahya bin Ma’in :”Nafi’ adalah seorang yang gagap
dalam bicara”.
Imam Malik bin Anas
termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut An-Nasa’I,
mengenai gurunya ini, Imam Malik berkata : “Apabila aku mendengar hadits dari
Nafi’, Ibnu Umar, aku tidak peduli lagi, sekalipun aku tidak mendengarnya dari
orang lain. Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah
Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar.
Nafi’ tidak hanya
meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar
tetapi juga mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sa’id Al-Khudri,
Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Hafshah secara Mursal.
Yang meriwayatkan hadits
dari dia ialah :
1. Abdullah
bin Dinnar
2. Az-Zuhri
3. Al-Auza’i
4. Ibnu
Ishaq
5. Shalih
bin Kaisan
6. Ibnu
Juraij
Ibnu Umar sangat
menyukainya, ada orang yang berani membayar 30.000 dinar untuk mendapatkan
Nafi’ kemudian dimerdekakannya.
Khalifah Umar bin Abdul
Aziz mengirimnya ke Mesir dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama
kepada penduduk negeri itu.
Nafi’ bin Nurmuz wafat
pada tahun 117 H.
0 Comments