BIOGRAFI Ibnu Daqiq Al-‘Ied (625 H - 720 H)

Taqiyuddin Abu Al-Fath Muhammad bin Ali (625H - 720H) adalah pensyarah kitab
Arba'in An-Nawawi RA. 

 

Ibnu Daqiq Al-‘Ied (wafat 720 H)

            Nama lengkapnya adalah Taqiyuddin Abu Al-Fath Muhammad bin Ali bin Wahb  bin Muthi’ Al-Qusyairi Al-Manfaluthi Ash-Sha’idi Al-Maliki Asy-Syafi’I, banyak menulis kitab dan dia juga pensyarah Arba’in Nawawi.

Kelahirannya :

            Dilahirkan pada bulan sya’ban tahun 625 H, dekat Yanbu’, Hijaz. Ia mendengar dari Ibnu Muqirah, tetapi ia ragu mengenai cara pengambilan. Ia menunturkan dari Ibnu Al-Jumaizi, Sabth As-Salafi, Al-Hafizh Zakiyuddin, dan sejumlah kalangan. Sementara di Damas-kus dari Ibnu Abdid Da’im dan Abul Baqa’ Khalid bin Yusuf.

Karya Tulisnya :

            Ia menulis Syarah Al-Umdah, kitab Al-Imam, mengerjakan Al-Imam fi Al-Ahkam, yang seandainya selesai tulisannya niscaya mencapai 15 jilid, dan mengerjakan kitab mengenai ilmu-ilmu hadits.

            Ia salah seorang cendikiawan pada masanya, luas ilmunya, banyak kitab-kitabnya, senantiasa berjaga (untuk shalat malam), senantiasa dalam kesibukan, tenang lagi wara’. Jarang sekali mata melihat orang sepertinya.

            Al-Hafizh Quthbuddin mengatakan, Syaikh Taqiyuddin adalah imam pada masanya, dan termasuk orang yang tinggi dalam ilmu dan kezuhudan dibandingkan sejawatnya. Tahu mengenai dua mazhab, Iman mengenai dua prinsip mazhab, hafizh dan seksama dalam hadits dan ilmu-ilmunya. Ia dijadikan perumpamaan mengenai hal itu. Ia symbol dalam hafalan, keseksamaan dan ketelitian, sangat besar rasa takutnya, senantiasa berzikir, dan tidak tidur malam kecuali sedikit. Ia menghabiskan malamnya diantara menelaah, membaca Al-Qur’an, zikir, dan tahajjud. Sehingga berjaga malam jadi kebiasaannya. Seluruh waktunya diisi dengan suatu yang berguna. Ia benyak belas kasih kepada orang-orang yang sibuk lagi banyak berbuat kebajikan kepada mereka”.

Wafatnya :

            Ibnu Daqiq Al-‘Ied dilahirkan pada bulan Sya’ban 625 H dan wafatnya pada tahun 702 H. Beliaun menjalani hidup di dunia ini selama 77 tahun, selama hidupnya selalu dalam hal-hal kebaikan dan bermanfaat. Ia selalu dalam keadaan menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu.

Semoga kita semua menjadi orang-orang yang semangat seperti guru kita Ibnu Daqiq Al-‘Ied, Amiin Ya Rabbal 'Alamiinnn..

 

 

 

 

 

 

Reactions

Post a Comment

0 Comments